Apical dan Earthworm Foundation Bermitra dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk Perluas Program Sustainable Living Village

- Redaktur

Rabu, 4 September 2024 - 05:05 WIB

3033 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hari ini, Rabu, 4 September 2024 di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, program Sustainable Living Village (SLV) atau Desa Hidup Berkelanjutan secara resmi diluncurkan.

4
September 2024, Kutai Timur, Indonesia
– Program
Sustainable Living Village (SLV) atau Desa Hidup Berkelanjutan secara
resmi diluncurkan hari ini di Kutai Timur, Kalimantan Timur, yang menandai tonggak
penting dalam upaya kolaborasi antara Apical, pengolah minyak nabati terkemuka
dan eksportir minyak sawit terbesar di Indonesia; Earthworm Foundation, sebuah
organisasi nirlaba yang berorientasi pada dampak; dan Pemerintah Kabupaten
Kutai Timur. Kemitraan ini bertujuan untuk mendorong perubahan lingkungan dan
sosial yang positif di wilayah Kutai Timur.

Program SLV adalah inisiatif inklusif pemangku kepentingan yang dirancang untuk mendorong penghidupan berkelanjutan melalui kolaborasi dengan mitra, masyarakat, dan penduduk desa. Fokus dari program ini adalah untuk menciptakan dampak lingkungan yang positif, menjembatani kesenjangan pengetahuan, dan mengurangi kesenjangan melalui empat inisiatif utama: meningkatkan penghidupan, melindungi hutan, transformasi rantai pasokan, dan mendorong kolaborasi antar pemangku kepentingan.

Apical
berkomitmen untuk memanfaatkan keahliannya dan memperkuat kolaborasi dengan
Earthworm Foundation dan pemangku kepentingan lainnya melalui inisiatif lima
tahun ini. Program ini akan dilaksanakan di tiga desa di Kutai Timur; Tepian
Indah, Tepian Langsat, dan Tepian Makmur – rumah bagi lebih dari 16.200
masyarakat desa. Wilayah ini, yang terkenal dengan kekayaan keanekaragaman
hayati dan sejarah penting dalam produksi minyak sawit, sangat bergantung pada
budidaya kelapa sawit untuk kesejahteraan sosio-ekonominya.

Program SLV bertujuan untuk membekali
petani dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk praktik
pertanian berkelanjutan, mengembangkan mata pencaharian alternatif yang
berkelanjutan melalui budidaya kakao, dan melindungi lanskap alam dengan
menumbuhkan komitmen pemangku kepentingan untuk konservasi dan restorasi
kawasan hutan yang ditetapkan.

Komponen utama dari program ini adalah
pemberdayaan petani dalam mengadopsi Praktik Pertanian yang Baik dan Praktik
Manajemen Terbaik untuk budidaya kelapa sawit berkelanjutan. Hal ini akan
mendukung petani dalam memperoleh Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB), yang
penting untuk kepatuhan hukum, mengamankan pendanaan pemerintah dan mencapai
sertifikasi Minyak Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO) dan Roundtable on
Sustainable Palm Oil (RSPO). Secara khusus, petani diharapkan dapat meningkatkan
teknik pertanian mereka dengan beralih ke pupuk alternatif berbasis non-kimia. 

Selain
itu, program SLV akan membuat demplot pertanian kakao untuk membantu
mendiversifikasi sumber pendapatan petani. Kakao, yang merupakan komoditas
prioritas di Kutai Timur, terkenal dengan kualitasnya yang tinggi. Selain
memberikan pelatihan praktik pertanian terbaik untuk pertanian kakao, program
SLV juga akan mendukung akses pasar bagi para petani.

Agus Wiastono, CSR Manager Apical menandatangani berita acara peluncuran program Sustainable Living Village. (04/09/2024)

“Kami sangat senang dapat memulai
perjalanan ini bersama mitra kami untuk membawa perubahan transformatif dan
berkelanjutan bagi masyarakat Kutai Timur,” kata Agus Wiastono, CSR Manager
Apical. “Dengan membekali petani lokal dengan keterampilan dan pengetahuan yang
diperlukan untuk mendapatkan STDB, kami juga memberikan pengetahuan mengenai praktik
pertanian berkelanjutan yang akan memberikan manfaat bagi lingkungan dan
kesejahteraan ekonomi masyarakat tersebut. Selama lima tahun ke depan, tujuan
kami adalah untuk melatih 500 petani, menyediakan peralatan dan dukungan yang
mereka perlukan untuk berkembang secara berkelanjutan dan sadar akan lingkungan.
Kami percaya bahwa inisiatif ini tidak hanya akan memperkuat perekonomian lokal
tetapi juga menanamkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat desa.”

Dean Affandi, Ketua Program Lapangan Earthworm
Foundation di Indonesia, menekankan komitmen organisasi dalam menjaga
alam dan mendukung masyarakat melalui praktik rantai pasokan yang
berkelanjutan. “Kolaborasi kami dengan Apical dalam program SLV merupakan
langkah penting dalam meningkatkan kerja kami dengan pemerintah dan masyarakat
lokal di Kabupaten Kutai Timur,” kata Affandi. Dengan dukungan Apical,
Earthworm Foundation akan mendorong perencanaan penggunaan lahan partisipatif
(PLUP), sebuah proses kolaboratif yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan
untuk membuat rencana penggunaan lahan yang adil secara sosial, layak secara
ekonomi, dan berkelanjutan secara lingkungan. Proses ini akan membuka jalan
bagi inisiatif lanjutan yang bertujuan untuk melindungi 10.000 hektar lahan dan
menanam 90.000 pohon untuk konservasi dan restorasi hutan, sekaligus memberikan
manfaat yang signifikan bagi petani lokal pada akhir program SLV.

Dalam sambutannya pada acara peluncuran
tersebut, Kepala Bidang Perekonomian dan SDA, Ripto
Widargo S.TP., MT,
mewakili Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bapedda) menyatakan
keberpihakan pemerintah terhadap program SLV. “Program SLV oleh Apical and
Earthworm Foundation ini sejalan dengan visi misi Kutai Timur untuk mewujudkan
daya saing ekonomi berbasis sektor pertanian dan mewujudkan sinergitas
perencanaan dan program yang berwawasan lingkungan. Kami perlu menyiapkan diversifikasi
ekonomi, dan dengan program SLV ini menjadi salah satu upaya untuk mendorong
ekonomi masyarakat. Harapannya dari program ini dapat dihasillkan sebuah model
atau pedoman yang dapat digunakan oleh daerah lain.”

Perwakilan dari berbagai elemen mulai dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dan perangkat serta aparatut desa, organisasi nonprofit mitra pembangunan, perusahaan, dan berbagai elemen lainnya pada peluncuran program Sustainable Living Village. (04/09/2024) 

Pertama kali diluncurkan pada bulan
Februari 2023 di Kabupaten Aceh Singkil, Sumatera, Indonesia, program SLV
adalah inisiatif utama dari agenda keberlanjutan Apical tahun 2030, yang
sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (UN SDGs). Apical
berkomitmen untuk mendukung 30 desa melalui program SLV pada tahun 2030.

Bersama dengan para pemangku kepentingan,
Apical, Earthworm, dan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur bertekad untuk
mendorong perubahan positif yang signifikan di wilayah Kutai Timur dan
mendorong masa depan yang berkelanjutan dan berkembang bagi komunitas petani.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

MAXY Academy Siap Luncurkan Kelas-Kelas Baru yang Siap Tingkatkan Skill Digital dan AI
VRITIMES Jalin Kerja Sama dengan InilahMojokerto.com untuk Tingkatkan Distribusi Press Release
Labuan Bajo SocioRun: Bangun Antusiasme dan Persiapan Menuju IFG Labuan Bajo Marathon 2024
Catat Baik-baik, Ini Cara Withdraw Token HMSTR ke Wallet Telegram
Jelang Listing Token HMSTR, Begini Cara Hitung Untung dari PPH
Pavilion Indonesia di World Expo 2025 Osaka Jadi Gerbang Bagi Pelaku Bisnis ke Pasar Dunia
BINUS @Malang Siap Hadapi Kebutuhan Gen Z dengan Membuka Program Digital Psychology
VRITIMES Menjalin Kemitraan Media dengan PortalIndonesiaNews.net

Berita Terkait

Rabu, 8 Januari 2025 - 16:18 WIB

Ceulangiek Dorong Penyelesaian Status Non-ASN K2 dan Honorer dalam Seleksi PPPK 2024 di Tahun 2025

Minggu, 6 Oktober 2024 - 18:13 WIB

Marlina Usman Bantu Pulangkan Jenazah Warga Aceh dari Malaysia

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 22:59 WIB

Seribuan Dayah di Aceh Bersiap Deklarasi Dukung Mualem – Dek Fad

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 22:51 WIB

Jangan Biarkan Pipa Minyak dan Gas Mengalir Keluar Daerah

Sabtu, 14 September 2024 - 23:14 WIB

Kenalkan Kehidupan Kampus, Ribuan Mahasiswa Baru USM Ikuti PKKMB 2024

Kamis, 22 Agustus 2024 - 23:32 WIB

TTI : Belum Ada Regulasi yang Mengatur tentang Epurchasing untuk Pekerjaan Jasa Konsultan

Kamis, 22 Agustus 2024 - 23:16 WIB

Nyatakan Dukung RUU Pilkada di Parlemen, Illiza Saaduddin Disebut Bukan Wakil Aceh yang Memperjuangkan Rakyat

Selasa, 6 Agustus 2024 - 18:32 WIB

Kader PA : Pj Gubernur Wajib Bertanggung Jawab Terkait Pencatutan Nama Aceh dalam Kontes Waria di Jakarta

Berita Terbaru

BANDA ACEH

Marlina Usman Bantu Pulangkan Jenazah Warga Aceh dari Malaysia

Minggu, 6 Okt 2024 - 18:13 WIB