Pemuda Subulussalam Merindukan Kepemimpinan Muhammad Nazar

- Redaktur

Rabu, 26 Juli 2023 - 02:13 WIB

30475 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Mantan Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar yang juga salah satu pendiri Partai SIRA, dinilai sangat berperan penting terhadap penerapan syariat Islam di Aceh khususnya di Kota Subulussalam yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara.

Hal itu diungkap salah seorang pemuda Kota Subulussalam, Muhammad Fazri Ilham. Menurutnya, sosok Muhammad Nazar sangat penting bagi penerapan syariat Islam di wilayah perbatasan, salah satunya dengan cara membangun dayah dayah perbatasan yang dinilai sangat berdampak positif untuk membentengi aqidah umat Islam.

Ilham mengatakan, ide dan kontribusi Muhammad Nazar membangun dayah perbatasan bisa mencegah upaya pihak-pihak yang ingin merusak aqidah umat Islam di daerah perbatasan. “Banyak alumni-alumni dari dayah perbatasan ini mereka melakukan syiar di desa-desa mereka sendiri untuk menjaga aqidah umat Islam,”ungkapnya kepada wartawan, di Banda Aceh, Senin (24/07/ 2023.

Menurut Ilham, Muhammad Nazar menjadi sosok penting pada saat menjabat sebagai Wakil Gubenur Aceh periode 2007-2012 mendampingi Irwandi Yusuf, Nazar juga dianggap memiliki pondasi yang kuat dalam beragama.

Dan yang paling penting, kata dia, Nazar punya program yang dapat mensejahterakan rakyat, mulai dari Jaminan Kesehatan Aceh (JKA), Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MP3I), dan Aceh juga masuk dalam proyek strategis nasional untuk investasi.

“Nazar juga sosok yang membangun ide untuk pendirian dayah perbatasan sebagai benteng memperkuat ajaran Islam di perbatasan Aceh, selain itu, da’i perbatasan, program beasiswa, dan sejumlah program lainnya,”ujarnya.

Ilham yang juga mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh itu mengatakan, ia bersama sejumlah pemuda Kota Subulussalam mengharapkan Muhammad Nazar bisa kembali memimpin Aceh agar dapat kembali memperjuangkan kesejahteraan untuk masyarakat Aceh yang selama beberapa tahun terakhir terus “tersandera” dengan kemiskinan.

Kepada awak media, Ilham juga menuturkan, sejak mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur mendampingi Irwandi Yusuf, Nazar telah mengkampanyekan upaya memenuhi kebutuhan dasar rakyat Aceh terkait pembangunan pendidikan umum dan dayah yang harus menembus perbatasan dan pedalaman Aceh.

“Janji kampanye itu kemudian beliau buktikan dengan benar-benar merealisasikan Program Da’i Perbatasan dengan kedatangan rombongan KKN mahasiswa dari IAIN Ar-Raniry semasa jabatan beliau (Wagub), yang diarahkan lebih dominan itempatkan di perbatasan dan pedalaman,” tuturnya.

Baca Juga DPD II Golkar Abdya Resmi Daftarkan 100 % Bacaleg ke KIP
Ilham juga menyebut terdapat 100 ribu beasiswa anak yatim diberikan Pemerintah Aceh saat itu khusus untuk alumni dayah dan beasiswa umum S1 hingga S3 bahkan belajar sampai ke luar negeri.

“Dan yang paling penting, setiap tahun ada ratusan orang di pedalaman memilih menjadi mualaf, memeluk agama Islam, baik yang tinggal di pedalaman dan perbatasan Aceh Tenggara, Singkil dan Subulussalam. Bahkan, Pak Nazar beberapa kali hadir langsung saat prosesi pengucapan dua kalimat syahadat, memberikan bimbingan kepada mereka yang memilih masuk Islam,” jelasnya.

Ia pun berkisah, suatu kali ada rombongan KKN IAIN Ar-Raniry dengan kebijakannya sebagai Wagub Aceh, didanai khsusus miliaran rupiah untuk menempatkan mahasiswa KKN di daerah daerah perbatasan yang rawan terganggu aqidah mereka. Mereka ditempatkan membimbing umat Islam pedalaman selain ada da’i perbatasan yang telah ditempatkan permanen.

Karena itulah, kata Ilham, Muhammad Nazar membuat program harus adanya dayah perbatasan dan Islamic Center di empat kabupaten beserta program perekonomian khsusus lainnya yang dapat melahirkan kesejahteraan ekonomi.

“Tapi sangat disayangkan, setelah Pak Nazar tak lagi menjadi wagub Aceh pada Februari 2012, para penggantinya dan pemerintahan setelah itu, kita tidak melihat lagi semangat seperti saat pasangan Irwandi-Nazar memerintah, walaupun APBA juga makin besar. Bahkan, JKA juga tidak berjalan lagi sebaik masa pemerintahan Irwandi-Nazar,”pungkasnya.(Ns).Banda Aceh – Mantan Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar yang juga salah satu pendiri Partai SIRA, dinilai sangat berperan penting terhadap penerapan syariat Islam di Aceh khususnya di Kota Subulussalam yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara.

Hal itu diungkap salah seorang pemuda Kota Subulussalam, Muhammad Fazri Ilham. Menurutnya, sosok Muhammad Nazar sangat penting bagi penerapan syariat Islam di wilayah perbatasan, salah satunya dengan cara membangun dayah dayah perbatasan yang dinilai sangat berdampak positif untuk membentengi aqidah umat Islam.

Ilham mengatakan, ide dan kontribusi Muhammad Nazar membangun dayah perbatasan bisa mencegah upaya pihak-pihak yang ingin merusak aqidah umat Islam di daerah perbatasan. “Banyak alumni-alumni dari dayah perbatasan ini mereka melakukan syiar di desa-desa mereka sendiri untuk menjaga aqidah umat Islam,”ungkapnya kepada wartawan, di Banda Aceh, Senin (24/07/ 2023.

Menurut Ilham, Muhammad Nazar menjadi sosok penting pada saat menjabat sebagai Wakil Gubenur Aceh periode 2007-2012 mendampingi Irwandi Yusuf, Nazar juga dianggap memiliki pondasi yang kuat dalam beragama.

Dan yang paling penting, kata dia, Nazar punya program yang dapat mensejahterakan rakyat, mulai dari Jaminan Kesehatan Aceh (JKA), Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MP3I), dan Aceh juga masuk dalam proyek strategis nasional untuk investasi.

“Nazar juga sosok yang membangun ide untuk pendirian dayah perbatasan sebagai benteng memperkuat ajaran Islam di perbatasan Aceh, selain itu, da’i perbatasan, program beasiswa, dan sejumlah program lainnya,”ujarnya.

Ilham yang juga mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh itu mengatakan, ia bersama sejumlah pemuda Kota Subulussalam mengharapkan Muhammad Nazar bisa kembali memimpin Aceh agar dapat kembali memperjuangkan kesejahteraan untuk masyarakat Aceh yang selama beberapa tahun terakhir terus “tersandera” dengan kemiskinan.

Kepada awak media, Ilham juga menuturkan, sejak mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur mendampingi Irwandi Yusuf, Nazar telah mengkampanyekan upaya memenuhi kebutuhan dasar rakyat Aceh terkait pembangunan pendidikan umum dan dayah yang harus menembus perbatasan dan pedalaman Aceh.

“Janji kampanye itu kemudian beliau buktikan dengan benar-benar merealisasikan Program Da’i Perbatasan dengan kedatangan rombongan KKN mahasiswa dari IAIN Ar-Raniry semasa jabatan beliau (Wagub), yang diarahkan lebih dominan itempatkan di perbatasan dan pedalaman,” tuturnya.

Baca Juga DPD II Golkar Abdya Resmi Daftarkan 100 % Bacaleg ke KIP
Ilham juga menyebut terdapat 100 ribu beasiswa anak yatim diberikan Pemerintah Aceh saat itu khusus untuk alumni dayah dan beasiswa umum S1 hingga S3 bahkan belajar sampai ke luar negeri.

“Dan yang paling penting, setiap tahun ada ratusan orang di pedalaman memilih menjadi mualaf, memeluk agama Islam, baik yang tinggal di pedalaman dan perbatasan Aceh Tenggara, Singkil dan Subulussalam. Bahkan, Pak Nazar beberapa kali hadir langsung saat prosesi pengucapan dua kalimat syahadat, memberikan bimbingan kepada mereka yang memilih masuk Islam,” jelasnya.

Ia pun berkisah, suatu kali ada rombongan KKN IAIN Ar-Raniry dengan kebijakannya sebagai Wagub Aceh, didanai khsusus miliaran rupiah untuk menempatkan mahasiswa KKN di daerah daerah perbatasan yang rawan terganggu aqidah mereka. Mereka ditempatkan membimbing umat Islam pedalaman selain ada da’i perbatasan yang telah ditempatkan permanen.

Karena itulah, kata Ilham, Muhammad Nazar membuat program harus adanya dayah perbatasan dan Islamic Center di empat kabupaten beserta program perekonomian khsusus lainnya yang dapat melahirkan kesejahteraan ekonomi.

“Tapi sangat disayangkan, setelah Pak Nazar tak lagi menjadi wagub Aceh pada Februari 2012, para penggantinya dan pemerintahan setelah itu, kita tidak melihat lagi semangat seperti saat pasangan Irwandi-Nazar memerintah, walaupun APBA juga makin besar. Bahkan, JKA juga tidak berjalan lagi sebaik masa pemerintahan Irwandi-Nazar,”pungkasnya.(Ns).

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Ceulangiek Dorong Penyelesaian Status Non-ASN K2 dan Honorer dalam Seleksi PPPK 2024 di Tahun 2025
Marlina Usman Bantu Pulangkan Jenazah Warga Aceh dari Malaysia
Calon Wakil Gubernur Aceh Dek Fad Jenguk Abu Madinah di RSUZA
Seribuan Dayah di Aceh Bersiap Deklarasi Dukung Mualem – Dek Fad
Jangan Biarkan Pipa Minyak dan Gas Mengalir Keluar Daerah
Kenalkan Kehidupan Kampus, Ribuan Mahasiswa Baru USM Ikuti PKKMB 2024
Bawaslu Adakan Rapat Evaluasi Publikasi Dan Dokumentasi Tahapan Pemungutan Suara
25 Orang DPRK Gayo Lues Resmi Dilantik

Berita Terkait

Rabu, 8 Januari 2025 - 16:18 WIB

Ceulangiek Dorong Penyelesaian Status Non-ASN K2 dan Honorer dalam Seleksi PPPK 2024 di Tahun 2025

Minggu, 6 Oktober 2024 - 18:13 WIB

Marlina Usman Bantu Pulangkan Jenazah Warga Aceh dari Malaysia

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 22:59 WIB

Seribuan Dayah di Aceh Bersiap Deklarasi Dukung Mualem – Dek Fad

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 22:51 WIB

Jangan Biarkan Pipa Minyak dan Gas Mengalir Keluar Daerah

Sabtu, 14 September 2024 - 23:14 WIB

Kenalkan Kehidupan Kampus, Ribuan Mahasiswa Baru USM Ikuti PKKMB 2024

Kamis, 22 Agustus 2024 - 23:32 WIB

TTI : Belum Ada Regulasi yang Mengatur tentang Epurchasing untuk Pekerjaan Jasa Konsultan

Kamis, 22 Agustus 2024 - 23:16 WIB

Nyatakan Dukung RUU Pilkada di Parlemen, Illiza Saaduddin Disebut Bukan Wakil Aceh yang Memperjuangkan Rakyat

Selasa, 6 Agustus 2024 - 18:32 WIB

Kader PA : Pj Gubernur Wajib Bertanggung Jawab Terkait Pencatutan Nama Aceh dalam Kontes Waria di Jakarta

Berita Terbaru

BANDA ACEH

Marlina Usman Bantu Pulangkan Jenazah Warga Aceh dari Malaysia

Minggu, 6 Okt 2024 - 18:13 WIB