Dugaan Permainan Suara Pemilu di Aceh Timur, FAKSI Minta Ketua KIP Dicopot

- Redaktur

Jumat, 5 Juli 2024 - 15:19 WIB

3021 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Indikasi penggelembungan dan penyusutan suara pemilu di Kabupaten Aceh Timur akhirnya terbukti pasca dikeluarkannya keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pemilu di daerah tersebut. Dalam keputusannya, MK memerintahkan agar dilakukan Perhitungan Surat Suara Ulang (PSSU) untuk 11 kecamatan di Kabupaten Aceh Timur.

“Tentu menjadi pertanyaan kenapa di Aceh Timur sebanyak 11 kecamatan 513 gampong/desa dan 1.252 TPS dari total sebanyak 185 gampong atau 539 TPS harus dilakukan PSSU? Ini membuktikan bahwa adanya dugaan kecurangan terstruktur sistematis dan masif (TSM) yang diduga melibatkan Komisi Pemilihan Umum (KIP) sebagai pihak penyelenggara,”ungkap Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial(FAKSI) Ronny Hariyanto, Jumat 5 Juli 2024.

Menurut Ronny, kecurangan dalam Pemilu baik itu penggelembungan maupun penyusutan suara masyarakat merupakan bentuk kejahatan sosial dalam pesta demokrasi. Pasalnya suara yang merupakan hak rakyat dalam menentukan pilihannya telah dibajak oleh oknum yang melakukan permainan suara dengan menambah dan mengurangi perolehan suara rakyat.

“Kita menilai KIP Aceh Timur tidak becus dalam menjalankan tugasnya sebagai pihak penyelenggara Pemilu sehingga sekitar 43% TPS terindikasi telah terjadi permainan suara. Ini tidak bisa dibiarkan dan harus segera ditindaklanjuti oleh DKPP maupun Sentra Penegakan Hukum Pemilu (Gakkumdu) demi menyelamatkan marwah demokrasi di bumi Aceh Timur,” tegasnya.

Dia menjelaskan, berdasarkan pasal 504 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu disebutkan bahwa Anggota KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS yang karena kelalaiannya mengakibatkan hilang atau berubahnya berita acara rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dan/atau sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).

Kemudian, kata Ronny, jika berdasarkan UU tersebut juga dijelaskan bahwa setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang menyebabkan suara seorang Pemilih menjadi tidak bernilai atau menyebabkan Peserta Pemilu tertentu mendapat tambahan suara atau perolehan suara Peserta Pemilu menjadi berkurang dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan-denda paling banyak Rp48.000.000,00 (empat puluh delapan juta rupiah).

“Kemudian di dalam UU Pemilu pasal 535 juga ditegaskan bahwa setiap orang yang dengan sengaja mengubah, merusak, dan/atau menghilangkan berita acara pemungutan dan penghitungan suara dan/atau sertilikat hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 398 ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah). Untuk itu kami meminta Sentra Gakkumdu untuk menegakkan aturan dan segera memproses indikasi pidana Pemilu dan mendesak DKPP segera melakukan pemeriksaan dugaan pelanggaran kode etik yang terjadi di KIP Aceh Timur,”ujarnya.

Dia menegaskan, sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksaan Pemilu yang beritegritas, jujur dan adil maka ketua KIP Aceh Timur telah gagal menjalankan tugasnya. “Untuk itu kami meminta agar DKPP segera turun tangan dan memecat Ketua KIP Aceh Timur dari jabatannya,” demikian kata Ronny.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Marlina Usman Bantu Pulangkan Jenazah Warga Aceh dari Malaysia
Calon Wakil Gubernur Aceh Dek Fad Jenguk Abu Madinah di RSUZA
Seribuan Dayah di Aceh Bersiap Deklarasi Dukung Mualem – Dek Fad
Jangan Biarkan Pipa Minyak dan Gas Mengalir Keluar Daerah
Kenalkan Kehidupan Kampus, Ribuan Mahasiswa Baru USM Ikuti PKKMB 2024
TTI : Belum Ada Regulasi yang Mengatur tentang Epurchasing untuk Pekerjaan Jasa Konsultan
Nyatakan Dukung RUU Pilkada di Parlemen, Illiza Saaduddin Disebut Bukan Wakil Aceh yang Memperjuangkan Rakyat
Kader PA : Pj Gubernur Wajib Bertanggung Jawab Terkait Pencatutan Nama Aceh dalam Kontes Waria di Jakarta

Berita Terkait

Rabu, 25 September 2024 - 18:45 WIB

Pasangan GAESSS Usung Visi dan Misi “Gayo Lues Islami, Maju, Sejahtera Dan Berkeadilan”

Selasa, 10 September 2024 - 04:54 WIB

Bawaslu Adakan Rapat Evaluasi Publikasi Dan Dokumentasi Tahapan Pemungutan Suara

Senin, 9 September 2024 - 01:00 WIB

Masyarakat Kampung Pantan Kela Dukung Said Sani Jadi Bupati Gayo Lues Periode 2024-2029

Minggu, 8 September 2024 - 22:20 WIB

Masyarakat Kampung Perlak Mulai Bergaung Dukung Calon Bupati Gayo Lues “SAID SANI-SAINI”

Rabu, 4 September 2024 - 13:41 WIB

Paslon Bupati Gayo Lues Mael Gaya dan Abeng Lolos Tes Kesehatan Jasmani dan Rohani

Senin, 2 September 2024 - 14:25 WIB

25 Orang DPRK Gayo Lues Resmi Dilantik

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 20:20 WIB

Paslon Bupati-Wakil Bupati Gayo Lues “Said Sani-Saini” Jalani Tes Kesehatan

Kamis, 29 Agustus 2024 - 12:44 WIB

Tim DESK Pilkada Kabupaten Gayo Lues Gelar Rakor

Berita Terbaru

BANDA ACEH

Marlina Usman Bantu Pulangkan Jenazah Warga Aceh dari Malaysia

Minggu, 6 Okt 2024 - 18:13 WIB

BANDA ACEH

Calon Wakil Gubernur Aceh Dek Fad Jenguk Abu Madinah di RSUZA

Minggu, 6 Okt 2024 - 18:01 WIB