Banda Aceh – Mantan Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar yang juga salah satu pendiri Partai SIRA, dinilai sangat berperan penting terhadap penerapan syariat Islam di Aceh khususnya di Kota Subulussalam yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara.
Hal itu diungkap salah seorang pemuda Kota Subulussalam, Muhammad Fazri Ilham. Menurutnya, sosok Muhammad Nazar sangat penting bagi penerapan syariat Islam di wilayah perbatasan, salah satunya dengan cara membangun dayah dayah perbatasan yang dinilai sangat berdampak positif untuk membentengi aqidah umat Islam.
Ilham mengatakan, ide dan kontribusi Muhammad Nazar membangun dayah perbatasan bisa mencegah upaya pihak-pihak yang ingin merusak aqidah umat Islam di daerah perbatasan. “Banyak alumni-alumni dari dayah perbatasan ini mereka melakukan syiar di desa-desa mereka sendiri untuk menjaga aqidah umat Islam,”ungkapnya kepada wartawan, di Banda Aceh, Senin (24/07/ 2023.
Menurut Ilham, Muhammad Nazar menjadi sosok penting pada saat menjabat sebagai Wakil Gubenur Aceh periode 2007-2012 mendampingi Irwandi Yusuf, Nazar juga dianggap memiliki pondasi yang kuat dalam beragama.
Dan yang paling penting, kata dia, Nazar punya program yang dapat mensejahterakan rakyat, mulai dari Jaminan Kesehatan Aceh (JKA), Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MP3I), dan Aceh juga masuk dalam proyek strategis nasional untuk investasi.
“Nazar juga sosok yang membangun ide untuk pendirian dayah perbatasan sebagai benteng memperkuat ajaran Islam di perbatasan Aceh, selain itu, da’i perbatasan, program beasiswa, dan sejumlah program lainnya,”ujarnya.
Ilham yang juga mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh itu mengatakan, ia bersama sejumlah pemuda Kota Subulussalam mengharapkan Muhammad Nazar bisa kembali memimpin Aceh agar dapat kembali memperjuangkan kesejahteraan untuk masyarakat Aceh yang selama beberapa tahun terakhir terus “tersandera” dengan kemiskinan.
Kepada awak media, Ilham juga menuturkan, sejak mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur mendampingi Irwandi Yusuf, Nazar telah mengkampanyekan upaya memenuhi kebutuhan dasar rakyat Aceh terkait pembangunan pendidikan umum dan dayah yang harus menembus perbatasan dan pedalaman Aceh.
“Janji kampanye itu kemudian beliau buktikan dengan benar-benar merealisasikan Program Da’i Perbatasan dengan kedatangan rombongan KKN mahasiswa dari IAIN Ar-Raniry semasa jabatan beliau (Wagub), yang diarahkan lebih dominan itempatkan di perbatasan dan pedalaman,” tuturnya.
Baca Juga DPD II Golkar Abdya Resmi Daftarkan 100 % Bacaleg ke KIP
Ilham juga menyebut terdapat 100 ribu beasiswa anak yatim diberikan Pemerintah Aceh saat itu khusus untuk alumni dayah dan beasiswa umum S1 hingga S3 bahkan belajar sampai ke luar negeri.
“Dan yang paling penting, setiap tahun ada ratusan orang di pedalaman memilih menjadi mualaf, memeluk agama Islam, baik yang tinggal di pedalaman dan perbatasan Aceh Tenggara, Singkil dan Subulussalam. Bahkan, Pak Nazar beberapa kali hadir langsung saat prosesi pengucapan dua kalimat syahadat, memberikan bimbingan kepada mereka yang memilih masuk Islam,” jelasnya.
Ia pun berkisah, suatu kali ada rombongan KKN IAIN Ar-Raniry dengan kebijakannya sebagai Wagub Aceh, didanai khsusus miliaran rupiah untuk menempatkan mahasiswa KKN di daerah daerah perbatasan yang rawan terganggu aqidah mereka. Mereka ditempatkan membimbing umat Islam pedalaman selain ada da’i perbatasan yang telah ditempatkan permanen.
Karena itulah, kata Ilham, Muhammad Nazar membuat program harus adanya dayah perbatasan dan Islamic Center di empat kabupaten beserta program perekonomian khsusus lainnya yang dapat melahirkan kesejahteraan ekonomi.
“Tapi sangat disayangkan, setelah Pak Nazar tak lagi menjadi wagub Aceh pada Februari 2012, para penggantinya dan pemerintahan setelah itu, kita tidak melihat lagi semangat seperti saat pasangan Irwandi-Nazar memerintah, walaupun APBA juga makin besar. Bahkan, JKA juga tidak berjalan lagi sebaik masa pemerintahan Irwandi-Nazar,”pungkasnya.(Ns).Banda Aceh – Mantan Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar yang juga salah satu pendiri Partai SIRA, dinilai sangat berperan penting terhadap penerapan syariat Islam di Aceh khususnya di Kota Subulussalam yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara.
Hal itu diungkap salah seorang pemuda Kota Subulussalam, Muhammad Fazri Ilham. Menurutnya, sosok Muhammad Nazar sangat penting bagi penerapan syariat Islam di wilayah perbatasan, salah satunya dengan cara membangun dayah dayah perbatasan yang dinilai sangat berdampak positif untuk membentengi aqidah umat Islam.
Ilham mengatakan, ide dan kontribusi Muhammad Nazar membangun dayah perbatasan bisa mencegah upaya pihak-pihak yang ingin merusak aqidah umat Islam di daerah perbatasan. “Banyak alumni-alumni dari dayah perbatasan ini mereka melakukan syiar di desa-desa mereka sendiri untuk menjaga aqidah umat Islam,”ungkapnya kepada wartawan, di Banda Aceh, Senin (24/07/ 2023.
Menurut Ilham, Muhammad Nazar menjadi sosok penting pada saat menjabat sebagai Wakil Gubenur Aceh periode 2007-2012 mendampingi Irwandi Yusuf, Nazar juga dianggap memiliki pondasi yang kuat dalam beragama.
Dan yang paling penting, kata dia, Nazar punya program yang dapat mensejahterakan rakyat, mulai dari Jaminan Kesehatan Aceh (JKA), Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MP3I), dan Aceh juga masuk dalam proyek strategis nasional untuk investasi.
“Nazar juga sosok yang membangun ide untuk pendirian dayah perbatasan sebagai benteng memperkuat ajaran Islam di perbatasan Aceh, selain itu, da’i perbatasan, program beasiswa, dan sejumlah program lainnya,”ujarnya.
Ilham yang juga mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh itu mengatakan, ia bersama sejumlah pemuda Kota Subulussalam mengharapkan Muhammad Nazar bisa kembali memimpin Aceh agar dapat kembali memperjuangkan kesejahteraan untuk masyarakat Aceh yang selama beberapa tahun terakhir terus “tersandera” dengan kemiskinan.
Kepada awak media, Ilham juga menuturkan, sejak mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur mendampingi Irwandi Yusuf, Nazar telah mengkampanyekan upaya memenuhi kebutuhan dasar rakyat Aceh terkait pembangunan pendidikan umum dan dayah yang harus menembus perbatasan dan pedalaman Aceh.
“Janji kampanye itu kemudian beliau buktikan dengan benar-benar merealisasikan Program Da’i Perbatasan dengan kedatangan rombongan KKN mahasiswa dari IAIN Ar-Raniry semasa jabatan beliau (Wagub), yang diarahkan lebih dominan itempatkan di perbatasan dan pedalaman,” tuturnya.
Baca Juga DPD II Golkar Abdya Resmi Daftarkan 100 % Bacaleg ke KIP
Ilham juga menyebut terdapat 100 ribu beasiswa anak yatim diberikan Pemerintah Aceh saat itu khusus untuk alumni dayah dan beasiswa umum S1 hingga S3 bahkan belajar sampai ke luar negeri.
“Dan yang paling penting, setiap tahun ada ratusan orang di pedalaman memilih menjadi mualaf, memeluk agama Islam, baik yang tinggal di pedalaman dan perbatasan Aceh Tenggara, Singkil dan Subulussalam. Bahkan, Pak Nazar beberapa kali hadir langsung saat prosesi pengucapan dua kalimat syahadat, memberikan bimbingan kepada mereka yang memilih masuk Islam,” jelasnya.
Ia pun berkisah, suatu kali ada rombongan KKN IAIN Ar-Raniry dengan kebijakannya sebagai Wagub Aceh, didanai khsusus miliaran rupiah untuk menempatkan mahasiswa KKN di daerah daerah perbatasan yang rawan terganggu aqidah mereka. Mereka ditempatkan membimbing umat Islam pedalaman selain ada da’i perbatasan yang telah ditempatkan permanen.
Karena itulah, kata Ilham, Muhammad Nazar membuat program harus adanya dayah perbatasan dan Islamic Center di empat kabupaten beserta program perekonomian khsusus lainnya yang dapat melahirkan kesejahteraan ekonomi.
“Tapi sangat disayangkan, setelah Pak Nazar tak lagi menjadi wagub Aceh pada Februari 2012, para penggantinya dan pemerintahan setelah itu, kita tidak melihat lagi semangat seperti saat pasangan Irwandi-Nazar memerintah, walaupun APBA juga makin besar. Bahkan, JKA juga tidak berjalan lagi sebaik masa pemerintahan Irwandi-Nazar,”pungkasnya.(Ns).